Komunitas Penulis - Bagaimana Cara Membuat Paragraf Pembuka yang Memikat. Pertanyaan demikian sering diajukan beberapa penulis yang baru memulai menulis. Kesulitan yang biasa menyerang penulis-penulis pemula dalam menciptakan karya. Nah, untuk postingan kali ini, kita coba untuk memecahkan masalah tentang Cara Membuat Paragraf Pembuka yang bagus dengan beberapa tahapan.
Membuat tulisan yang baik untuk sebuah karya adalah wajib.Paragraf terdiri dari beberapa kalimat. Kalimat pembuka adalah kunci yang penting dalam mendaptakan hati pembaca untuk melanjutkan membaca sampai selesai. Jika dalam hal ini gagal, kemungkinan besar karya anda akan digeletakkan atau malah dibuang. Atau, bila dalam sebuah kompetisi, lomba ataupun dikirim ke media, bisa jadi sudah dibuang oleh redaktur. Sampai di sini anda sependapat? bila tak sependapat, tak perlu anda lanjutkan bacaan ini.
Jadi sampai di sini anda sudah tahu salah satu dari sekian kunci sukses sebuah karya. Yaitu membuat paragraf pembuka yang memikat, bahasa rapi, terjaga, dan bagus. Bila sekarang anda bisa praktek, lakukan sekarang. Jangan tunda lagi.
Lalu mungkin anda akan bertanya, bagaimana membuat pembuka yang memikat, bahasa rapi, terjaga, dan bagus? begitu bukan?
Anda harus mulai berfikir, sebab ini bukan ilmu pasti layaknya matematika, melainkan kreativitas masing-masing. Bisa jadi anda akan mampu membuat pembuka yang jauh lebih bagus dari lainnya, atau bahkan lebih bagus dari saya.
Kurang “PeDe”? Mungkin ini salah satu alasan utama dan kebanyakan dari para penulis pemula.
Nah, kali ini mari kita coba mebuat tahapan dalam Membuat Paragraf Pembuka yang Memikat.
1. Pahami Jenis Karya yang Sedang Dibuat
Pertama, dalam membuat Paragraf Pembuka supaya memikat, hal yang pertama adalah memahami jenis tulisan anda. Romance misalnya, buatlah kalimat yang menimbulkan efek dramatical yang tajam, atau sebuah kalimat “Sederhana namun sangat mengena”.Bisa dengan taburan metafora yang menggelitik, atau awali dengan sebuah pertanyaan.
2. Judul
Lalu yang kedua, pikirkan pula judul. Sebelum kita melangkah pada kalimat pembuka, judul adalah penentu yang lebih penting. (kita akan bahas di kesempatan lain, saya ingin membahas ini dulu supaya Nektarity bisa langsung praktek). Nah dalam poin ini, usahakan judul dan kalimat pembuka punya singkronisasi, sehingga ada kesinambungan antara judul dan kalimat pembuka. Karena bila orang tertarik akan sebuah judul karya anda, kemudian membaca kalimat pembuka yang terkesan melengceng, bisa jadi pembaca sudah kecewa. (Layu sebelum bercinta..eh berkembang)
3. Kalimat Aktif
Tahapan selanjutnya, masih ingat dengan pelajaran waktu di sekolah? tentang kalimat aktif dan pasif? Saya lebih sering menggunakan kalimat pembuka dengan kalimat aktif. Alasannya sederhana, alam bawah sadar kita lebih mudah untuk memahami. Artinya, dalam Membuat Paragraf Pembuka yang Memikat, kalimat aktif lebih disukai pembaca karena lebih mudah dipahami sehingga ada ajakan untuk membaca keseluruhan karya.
4. Metafora kadang perlu
Tahap keempat, jangan ikuti guru SD. Eits… bukan mengajari durhaka sama guru. Maksudnya begini, kalau saya jaman sekolah(waktu belanda masih ikut makan nasi di tempat kita) guru SD kalau mengajari mengarang cerita, pasti “Pada suatu hari, Pada hari minggu, Ketika aku pergi berlibur, dan lain-lain”. Nah artinya hindari penggunaan kata tempat dan waktu. Bagi saya tidak kreatif, terkesan kaku. Kalaupun memang harus menggunakan, pilihlah diksi yang tepat.
Misalnya :
maka bisa anda ganti dengan :
Hal ini selain menjadi narasi yang menarik, kita juga sedang membangun suasana agar pembaca ikut merasakan apa yang ada dalam cerita.
Anda juga bisa membca Teknik Menghidupkan Dialog dalam Karya Fiksi untuk memperkaya khasanah kepenulisan khususnya untuk kepenulisan fiksi, Demikian mengenai tahapan Membuat Paragraf Pertama yang memikat. Semoga bermanfaat dan membantu bagi rekan-rekan yang sedang belajar menulis fiksi.
Membuat tulisan yang baik untuk sebuah karya adalah wajib.Paragraf terdiri dari beberapa kalimat. Kalimat pembuka adalah kunci yang penting dalam mendaptakan hati pembaca untuk melanjutkan membaca sampai selesai. Jika dalam hal ini gagal, kemungkinan besar karya anda akan digeletakkan atau malah dibuang. Atau, bila dalam sebuah kompetisi, lomba ataupun dikirim ke media, bisa jadi sudah dibuang oleh redaktur. Sampai di sini anda sependapat? bila tak sependapat, tak perlu anda lanjutkan bacaan ini.
Cara Membuat Paragraf Pembuka yang Memikat
Jadi sampai di sini anda sudah tahu salah satu dari sekian kunci sukses sebuah karya. Yaitu membuat paragraf pembuka yang memikat, bahasa rapi, terjaga, dan bagus. Bila sekarang anda bisa praktek, lakukan sekarang. Jangan tunda lagi.
Lalu mungkin anda akan bertanya, bagaimana membuat pembuka yang memikat, bahasa rapi, terjaga, dan bagus? begitu bukan?
Anda harus mulai berfikir, sebab ini bukan ilmu pasti layaknya matematika, melainkan kreativitas masing-masing. Bisa jadi anda akan mampu membuat pembuka yang jauh lebih bagus dari lainnya, atau bahkan lebih bagus dari saya.
Kurang “PeDe”? Mungkin ini salah satu alasan utama dan kebanyakan dari para penulis pemula.
Nah, kali ini mari kita coba mebuat tahapan dalam Membuat Paragraf Pembuka yang Memikat.
1. Pahami Jenis Karya yang Sedang Dibuat
Pertama, dalam membuat Paragraf Pembuka supaya memikat, hal yang pertama adalah memahami jenis tulisan anda. Romance misalnya, buatlah kalimat yang menimbulkan efek dramatical yang tajam, atau sebuah kalimat “Sederhana namun sangat mengena”.Bisa dengan taburan metafora yang menggelitik, atau awali dengan sebuah pertanyaan.
2. Judul
Lalu yang kedua, pikirkan pula judul. Sebelum kita melangkah pada kalimat pembuka, judul adalah penentu yang lebih penting. (kita akan bahas di kesempatan lain, saya ingin membahas ini dulu supaya Nektarity bisa langsung praktek). Nah dalam poin ini, usahakan judul dan kalimat pembuka punya singkronisasi, sehingga ada kesinambungan antara judul dan kalimat pembuka. Karena bila orang tertarik akan sebuah judul karya anda, kemudian membaca kalimat pembuka yang terkesan melengceng, bisa jadi pembaca sudah kecewa. (Layu sebelum bercinta..eh berkembang)
3. Kalimat Aktif
Tahapan selanjutnya, masih ingat dengan pelajaran waktu di sekolah? tentang kalimat aktif dan pasif? Saya lebih sering menggunakan kalimat pembuka dengan kalimat aktif. Alasannya sederhana, alam bawah sadar kita lebih mudah untuk memahami. Artinya, dalam Membuat Paragraf Pembuka yang Memikat, kalimat aktif lebih disukai pembaca karena lebih mudah dipahami sehingga ada ajakan untuk membaca keseluruhan karya.
4. Metafora kadang perlu
Tahap keempat, jangan ikuti guru SD. Eits… bukan mengajari durhaka sama guru. Maksudnya begini, kalau saya jaman sekolah(waktu belanda masih ikut makan nasi di tempat kita) guru SD kalau mengajari mengarang cerita, pasti “Pada suatu hari, Pada hari minggu, Ketika aku pergi berlibur, dan lain-lain”. Nah artinya hindari penggunaan kata tempat dan waktu. Bagi saya tidak kreatif, terkesan kaku. Kalaupun memang harus menggunakan, pilihlah diksi yang tepat.
Misalnya :
“Pada suatu sore aku pergi ke pantai”
maka bisa anda ganti dengan :
“Kereta senja mulai memasuki gerbang malam yang telah terbuka dan menjanjikan mimpi-mimpi bagi para penumpangnya. Meninggalkan darah jingga di atas tubuh lautan yang malas menari.”
Hal ini selain menjadi narasi yang menarik, kita juga sedang membangun suasana agar pembaca ikut merasakan apa yang ada dalam cerita.
Anda juga bisa membca Teknik Menghidupkan Dialog dalam Karya Fiksi untuk memperkaya khasanah kepenulisan khususnya untuk kepenulisan fiksi, Demikian mengenai tahapan Membuat Paragraf Pertama yang memikat. Semoga bermanfaat dan membantu bagi rekan-rekan yang sedang belajar menulis fiksi.
1 komentar:
Thanks.. bermanfaat sekali
Posting Komentar