Komunitas Penulis - Salam Nektarity. setelah sekian lama tidak update blog, kali ini kita akan memberikan Kumpulan Puisi Tentang Idul Fitri. Kumpulan Puisi Lebaran atau Puisi hari Raya Idul Fitri ini untuk menyambut hari Raya Idul Fitri 1436 H yang akan kita jelang.
Sebelumnya, kami segenap Pengurus Komunitas Rumpun Nektar Mengucapkan Selamat Idul Fitri Minal Aidin wal Faizin. Kumpulan puisi hari raya idul fitri ini hasil dari karya anggota yang ada di grup, silakan menikmati karya kami berupa Puisi dengan tema idul Fitri. Selamat membaca.
Ketika semua orang menebar hati yang suci
Tuhan, Maha yang selalu menyempurnakan hari
Betapa manisnya lantunan maaf dari setiap hembusan khilaf
Dan betapa indahnya kelopak mawar ketulusan taman hati
Dari sanalah kita berlayar, menepikan hati
Meninggalkan masa lampau
Meninggalkan dusta
Menghapus dendam
Entah dengan lisan ini, tangan ini, atau hati ini
Selalu menyakiti hati yang tak bersalah
Entah dengan sadar ataupun bias
Selama nafas ini berhembus menembus angin
Tak layak jika tak ada kata maaf teruca
Selalu pada lembaran baru
Menuju hari yang fitrah
Minal aidzin wal faidzin
Guava Anis, 30 juli 1992.
LENTERA KEMENANGAN
Setelah ramadhan bertandang tiba,
Memberi penyejuk jiwa-jiwa manusia
Nur kasih-Nya pada hamba-hamba tercinta
Itulah kemanisan buah kurma pahala
Selaksa binar cahaya dari eloknya keimanan
Selebar-lebarnya kutengadahkan tangan
Ribuan doa kupanjatkan
Pada sepertiga malam
Pada palung hati cinta ya Rabbi
kuikrarkan niat membersihkan diri
Agar kembali dalam fitri nan suci
: menghidupkan lentera hati
Hingga sinar kemenangan memagut diri
Menggerus keegoan tak terperi
Luluh amsal gerimis mengguyur hari
Jombang, 12 Juli 2014
Anggi Putri, pecinta sajak kelahiran Jombang Jawa Timur. Menggeluti dunia kepenulisan sejak bangku Sekolah Dasar. Karyanya tertuang dalam buku-buku antologi. Bisa hubungi melalui akun FB Anggi Putri W
PADA RINDU YANG TERPATRI
Dalam pentas menjelang pagi Syawal
Sayap-sayap cahaya melapisi langit biru
Berselimutkan embut pagi
Menengadah syahdu kerinduan yang membuncah
Atas madrasah Ramadhan yang berikan berjuta intisari
Pada rindu yang terpatri romansa
Ramadhan, masihlah belaian basahnya bulan kesucian
Tentang keceriaan
Tentang ketaqwaan
Juga tentang mengukir cinta
Simfoni takbir sahut-menyahut
Bertasbih merangkai nikmat iman
Memantik cahaya lentera islam
Kilau indahnya melayang samudera merentas benua
Di hari yang fitri
Angka-angka telah lepas dari almanak
Menebar senyum, kehangatan juga ketaqwaan
Menikmati kemenangan
Kemenangan seorang hamba atas madrasah Ramadhan
Tumpah ruah dalam panggung Syawal
Penghujung Ramadhan dinanti insan
Idul Fitri adalah Kemenangan katamu
Pantaskah kita menang?
Bila dalam dahaga, lisan menajam
Menusuk hati tiap insan
Mata menikmati sjuta pesona indahnya maya
Telinga asyik masyuk terlena musik dan kabar burung
Aneka sajian masuk perut tiap senja berpamitan
Di penghujung Ramadhan, jutaan rupiah terbakar kembang api
Jutaan rupiah belanja busana
Dimana nilai fitri itu?
Adakah dalam tiap ucap maaf?
Mungkinkah ada dalam tiap rupiah zakat?
Atau ada dalam kesederhanaan hidup?
Ramadhan berakhir, peka tak lagi hadir
Kesenjangan smakin tampak nyata
Ramadhan masih gagal menjagal nafsu kita
Kita kembali ke tabiat semula
Hanya rahmat Tuhan yang mampu membalut jiwa menjadi fitri
Dalam tekad kita yang nyata
Imroatun Najah adalah nama asli dari Imi Poetry, alamat pekalongan. mulai gemar menulis puisi ketika SMU. Rendjana adalah antologi pertama. emailku: umiifham@gmail.com
Leburkan kebencian, menghapus segala dendam
Saling berjabat tangan dan memaafkan
Ramadhan hari kemenangan, hilang semua kesedihan
Yang tersisa adalah tawa kebahagiaan
Ramadhan oh ramadhan
Rahmat dan salam semoga terlimpahkan ke seluruh alam
Muhimah Al- Muttahad, Lahir di nganjuk, 14 juni 1991, Sekarang masih menyelami samudra ilmu di PMDI.
Kau sangat berbeda saat senja berganti rupa
Pancaran sinarmu seperti ketika terakhir jumpa
Sapamu obati rindu membumi sejak dulu kala
Senyummu kurasa sejuk melingkup di jiwa raga
Datangmu menjadi penawar menghapus dosa
Iringan takbir bergema sempurna
Hati gembira sambut hari raya
Bersama muslim sejagad raya
Buah sebulan penuh berpuasa
Sempurna ibadah karnamu jua
Ingin rasanya menikmati bersama
Kemenangan besar tak terkira
Keindahan nyata di dunia
Setiap saat menjadi hari raya
Agar bahagia selalu dirasa
Namun hanya sekali kutemui saja
Kemenangan di puncak hari raya
Terasa di hati indah di dada
Buatku mabuk dan terlena
Hingga kusadar kau telah tiada
Sesaat lenyap rasa gundah gulana
Mengenang sejarah penuh cinta
Ketika bersama di bulan puasa
Bersama Ramadhan kau menjelma
Salahku lalai terlalu gembira
ZILIAN ZAHRA Gadis Pekalongan yang kini tumbuh menjadi dewasa. Gadis yang hidup dan besar di kota batik ini merupakan salah satu pengurus grup kepenulisan "Rumpun Nektar". Memilih puisi sebagai curahan rasa sejak duduk di bangku SD. Bisa dihubungi di http://www.fb.com/zilianzahra juga di akun twitter @zilianzahra
Saat hati bertabur dosa
Merajai seluruh akal dan jiwa
Menghujam sekujur badan
Merasuk di dermaga rasa
Yang tak bisa dibendung
Lewat apapun juga
Tetapi,
Ketika cahaya fitri datang
Kilauannya menyejukkan hati
Ia berkelebat dan membawa suara sahdu
Dengan lantunan azan berkumandang
Menggema di jagat raya dan alam semesta
Hingga memancar dikaki bukit cakrawala
Percikkan cahayanya makin memekar
Menembus hati nurani terdalam
Ia meluluh lantakkan seluruh dosa
Yang melekat dihati dan jiwa
Ia bersihkan dengan air suci
Dan siraman taubatan nasuha
Karena di hari yang fitri ia suci kembali
Karena idul fitri hakiki di hati
El-Renny an-Nazhir adalah nama pena dari Reni Safitri. Penulis berdomisili di Kec. Pelaihari, Prop. Kalimantan Selatan. Ia merupakan Alumni di Perguruan Tinggi IAIN Antasari Banjarmasin dan sangat menggemari dunia menulis. Sekarang penulis bekerja sebagai Tenaga Pendidik PAUD. Mottonya dalam menulis adalah “Menulislah!! Bersamanya kau genggam dunia. Merangkul bahagia”. Untuk menjalin persahabatan bisa di hubungi melalui akun facebook Anakbanua Serunay. Bisa juga lewat via Email: Fitial_zahra@ymail.com
Sabulan penuh mengais ampunan di bulan yang Engkau sucikan
Kini senada lirih dalam cita
Melantunkan syair takbir bahagia
Deru hati dalam jua menanti keharibaan-Nya
Sengal kubisikkan harap yang sembab pada-Nya
Ya Fathu,,,
Menangkanlah hamba
Menangkanlah kedua orang tua hamba
Menangkanlah sahabat-sahabat hamba
Menangkankanlah tetangga hamba
Menangkanlah saudara seiman dan seperjuangan hamba
Menangkanlah saudara-saudara hamba yang dilanda musibah di Gaza
Menangkanlah para pengemis, tukang becak, pemulung, satpam
Menangkanlah semua manusia dihari kemenangan-Mu
Pada dunia tanpa nama
Menyinggung muram tak berharga
Hutan kelabu dengan pujian atas hari kemenangan
Begitu jua tapak kaki, pakaian, reruntuhan gedung, darah dan keringat Palestina
Cahaya dilangit meriap sepi nan purba
Tak berubah dengan takbir yang disorakkan ke sepanjang perjalanannya.
Aisatul Hasanah, lahir di lumajang 10 maret 1995. Semester tiga STAIN Jember. Bagi saya puisi adalah tempat untuk meluapkan seluruh isi hati karena saya jarang bersua dengan orang lain dalam kontek masalah apapun dalam hidup saya. Semoga puisi saya juga bisa menjadi doa untuk saudara saya yang ada di Gaza karena saya tidak bisa melakukan apa-apa untuk mereka.
Demikian Kumpulan Puisi tema Idul Fitri Karya Nektarity yang masuk dalam Originalitas therapy. Nantikan karya kami lainnya di update selanjutnya. Silakan follow kami di twitter @rumpunnektar atau FB di facebook.com/komunitassastra.
Sebelumnya, kami segenap Pengurus Komunitas Rumpun Nektar Mengucapkan Selamat Idul Fitri Minal Aidin wal Faizin. Kumpulan puisi hari raya idul fitri ini hasil dari karya anggota yang ada di grup, silakan menikmati karya kami berupa Puisi dengan tema idul Fitri. Selamat membaca.
Kumpulan Puisi Idul Fitri
Idul Fitri
Ketika semua orang menebar hati yang suci
Tuhan, Maha yang selalu menyempurnakan hari
Betapa manisnya lantunan maaf dari setiap hembusan khilaf
Dan betapa indahnya kelopak mawar ketulusan taman hati
Dari sanalah kita berlayar, menepikan hati
Meninggalkan masa lampau
Meninggalkan dusta
Menghapus dendam
Entah dengan lisan ini, tangan ini, atau hati ini
Selalu menyakiti hati yang tak bersalah
Entah dengan sadar ataupun bias
Selama nafas ini berhembus menembus angin
Tak layak jika tak ada kata maaf teruca
Selalu pada lembaran baru
Menuju hari yang fitrah
Minal aidzin wal faidzin
Guava Anis, 30 juli 1992.
----- ** -----
LENTERA KEMENANGAN
Setelah ramadhan bertandang tiba,
Memberi penyejuk jiwa-jiwa manusia
Nur kasih-Nya pada hamba-hamba tercinta
Itulah kemanisan buah kurma pahala
Selaksa binar cahaya dari eloknya keimanan
Selebar-lebarnya kutengadahkan tangan
Ribuan doa kupanjatkan
Pada sepertiga malam
Pada palung hati cinta ya Rabbi
kuikrarkan niat membersihkan diri
Agar kembali dalam fitri nan suci
: menghidupkan lentera hati
Hingga sinar kemenangan memagut diri
Menggerus keegoan tak terperi
Luluh amsal gerimis mengguyur hari
Jombang, 12 Juli 2014
Anggi Putri, pecinta sajak kelahiran Jombang Jawa Timur. Menggeluti dunia kepenulisan sejak bangku Sekolah Dasar. Karyanya tertuang dalam buku-buku antologi. Bisa hubungi melalui akun FB Anggi Putri W
----- ** -----
PADA RINDU YANG TERPATRI
Dalam pentas menjelang pagi Syawal
Sayap-sayap cahaya melapisi langit biru
Berselimutkan embut pagi
Menengadah syahdu kerinduan yang membuncah
Atas madrasah Ramadhan yang berikan berjuta intisari
Pada rindu yang terpatri romansa
Ramadhan, masihlah belaian basahnya bulan kesucian
Tentang keceriaan
Tentang ketaqwaan
Juga tentang mengukir cinta
Simfoni takbir sahut-menyahut
Bertasbih merangkai nikmat iman
Memantik cahaya lentera islam
Kilau indahnya melayang samudera merentas benua
Di hari yang fitri
Angka-angka telah lepas dari almanak
Menebar senyum, kehangatan juga ketaqwaan
Menikmati kemenangan
Kemenangan seorang hamba atas madrasah Ramadhan
Tumpah ruah dalam panggung Syawal
Manshuri Yusuf,
begitulah nama pena pria kelahiran 1 September 1996 ini. Bermukim di
Kandangan, kota kecil di Kalimantan Selatan. Ia saat ini berstatus
sebagai mahasiswa Teknik Elektronika di Politeknik Negeri Banjarmasin.
Penulis dapat dihubungi melalui e-mail manshuri.yusuf@gmail.com dan akun
Facebook “Manshuri Yusuf”.
----- ** -----
Mencari Makna Idul Fitri
Penghujung Ramadhan dinanti insan
Idul Fitri adalah Kemenangan katamu
Pantaskah kita menang?
Bila dalam dahaga, lisan menajam
Menusuk hati tiap insan
Mata menikmati sjuta pesona indahnya maya
Telinga asyik masyuk terlena musik dan kabar burung
Aneka sajian masuk perut tiap senja berpamitan
Di penghujung Ramadhan, jutaan rupiah terbakar kembang api
Jutaan rupiah belanja busana
Dimana nilai fitri itu?
Adakah dalam tiap ucap maaf?
Mungkinkah ada dalam tiap rupiah zakat?
Atau ada dalam kesederhanaan hidup?
Ramadhan berakhir, peka tak lagi hadir
Kesenjangan smakin tampak nyata
Ramadhan masih gagal menjagal nafsu kita
Kita kembali ke tabiat semula
Hanya rahmat Tuhan yang mampu membalut jiwa menjadi fitri
Dalam tekad kita yang nyata
Imroatun Najah adalah nama asli dari Imi Poetry, alamat pekalongan. mulai gemar menulis puisi ketika SMU. Rendjana adalah antologi pertama. emailku: umiifham@gmail.com
----- ** -----
SENYUM RAMADHAN
Ramadhan bertabur senyumanLeburkan kebencian, menghapus segala dendam
Saling berjabat tangan dan memaafkan
Ramadhan hari kemenangan, hilang semua kesedihan
Yang tersisa adalah tawa kebahagiaan
Ramadhan oh ramadhan
Rahmat dan salam semoga terlimpahkan ke seluruh alam
Muhimah Al- Muttahad, Lahir di nganjuk, 14 juni 1991, Sekarang masih menyelami samudra ilmu di PMDI.
----- ** -----
HANYA SEKALI
Kau sangat berbeda saat senja berganti rupa
Pancaran sinarmu seperti ketika terakhir jumpa
Sapamu obati rindu membumi sejak dulu kala
Senyummu kurasa sejuk melingkup di jiwa raga
Datangmu menjadi penawar menghapus dosa
Iringan takbir bergema sempurna
Hati gembira sambut hari raya
Bersama muslim sejagad raya
Buah sebulan penuh berpuasa
Sempurna ibadah karnamu jua
Ingin rasanya menikmati bersama
Kemenangan besar tak terkira
Keindahan nyata di dunia
Setiap saat menjadi hari raya
Agar bahagia selalu dirasa
Namun hanya sekali kutemui saja
Kemenangan di puncak hari raya
Terasa di hati indah di dada
Buatku mabuk dan terlena
Hingga kusadar kau telah tiada
Sesaat lenyap rasa gundah gulana
Mengenang sejarah penuh cinta
Ketika bersama di bulan puasa
Bersama Ramadhan kau menjelma
Salahku lalai terlalu gembira
ZILIAN ZAHRA Gadis Pekalongan yang kini tumbuh menjadi dewasa. Gadis yang hidup dan besar di kota batik ini merupakan salah satu pengurus grup kepenulisan "Rumpun Nektar". Memilih puisi sebagai curahan rasa sejak duduk di bangku SD. Bisa dihubungi di http://www.fb.com/zilianzahra juga di akun twitter @zilianzahra
----- ** -----
Idul Fitri Yang Hakiki
Saat hati bertabur dosa
Merajai seluruh akal dan jiwa
Menghujam sekujur badan
Merasuk di dermaga rasa
Yang tak bisa dibendung
Lewat apapun juga
Tetapi,
Ketika cahaya fitri datang
Kilauannya menyejukkan hati
Ia berkelebat dan membawa suara sahdu
Dengan lantunan azan berkumandang
Menggema di jagat raya dan alam semesta
Hingga memancar dikaki bukit cakrawala
Percikkan cahayanya makin memekar
Menembus hati nurani terdalam
Ia meluluh lantakkan seluruh dosa
Yang melekat dihati dan jiwa
Ia bersihkan dengan air suci
Dan siraman taubatan nasuha
Karena di hari yang fitri ia suci kembali
Karena idul fitri hakiki di hati
El-Renny an-Nazhir adalah nama pena dari Reni Safitri. Penulis berdomisili di Kec. Pelaihari, Prop. Kalimantan Selatan. Ia merupakan Alumni di Perguruan Tinggi IAIN Antasari Banjarmasin dan sangat menggemari dunia menulis. Sekarang penulis bekerja sebagai Tenaga Pendidik PAUD. Mottonya dalam menulis adalah “Menulislah!! Bersamanya kau genggam dunia. Merangkul bahagia”. Untuk menjalin persahabatan bisa di hubungi melalui akun facebook Anakbanua Serunay. Bisa juga lewat via Email: Fitial_zahra@ymail.com
----- ** -----
Menanglah di hari kemenangan
Sabulan penuh mengais ampunan di bulan yang Engkau sucikan
Kini senada lirih dalam cita
Melantunkan syair takbir bahagia
Deru hati dalam jua menanti keharibaan-Nya
Sengal kubisikkan harap yang sembab pada-Nya
Ya Fathu,,,
Menangkanlah hamba
Menangkanlah kedua orang tua hamba
Menangkanlah sahabat-sahabat hamba
Menangkankanlah tetangga hamba
Menangkanlah saudara seiman dan seperjuangan hamba
Menangkanlah saudara-saudara hamba yang dilanda musibah di Gaza
Menangkanlah para pengemis, tukang becak, pemulung, satpam
Menangkanlah semua manusia dihari kemenangan-Mu
Pada dunia tanpa nama
Menyinggung muram tak berharga
Hutan kelabu dengan pujian atas hari kemenangan
Begitu jua tapak kaki, pakaian, reruntuhan gedung, darah dan keringat Palestina
Cahaya dilangit meriap sepi nan purba
Tak berubah dengan takbir yang disorakkan ke sepanjang perjalanannya.
Aisatul Hasanah, lahir di lumajang 10 maret 1995. Semester tiga STAIN Jember. Bagi saya puisi adalah tempat untuk meluapkan seluruh isi hati karena saya jarang bersua dengan orang lain dalam kontek masalah apapun dalam hidup saya. Semoga puisi saya juga bisa menjadi doa untuk saudara saya yang ada di Gaza karena saya tidak bisa melakukan apa-apa untuk mereka.
----- ** -----
Baca Juga Cerpen Tentang Kerinduan
Demikian Kumpulan Puisi tema Idul Fitri Karya Nektarity yang masuk dalam Originalitas therapy. Nantikan karya kami lainnya di update selanjutnya. Silakan follow kami di twitter @rumpunnektar atau FB di facebook.com/komunitassastra.
0 komentar:
Posting Komentar