Komunitas Penulis - Jika sebelumnya kita sudah membahas mengenai Macam-macam aliran Linguistik, dan juga membahas mengenai Linguistik Murni, kali ini kita akan membahas mengenai Sintaksis dalam Linguistik. Kalau boleh dibilang secara sederhana, pengertian Linguistik adalah ilmu bahasa, atau ilmu yang mengkaji tentang bahasa. Linguistik sendiri memiliki sebenarnya tidak hanya menjadikan bahasa sebagai objek kajian melainkan segala seluk beluk bahasa itu sendiri, sehingga dikenal dengan linguistik umum. Berdasarkan objek kajiannya, linguistik dapat dibedakan menjadi linguistik mikro (mikrolinguistik) dan linguistik makro (makrolinguistik).
Linguistik mikro mengarahkan kajiannya pada struktur internal bahasa. Dalam linguistik mikro ada beberapa subdisiplin, diantaranya :
Kata sintaksis berasal dari bahasa Yunani yaitu “sun” yang berarti dengan, dan kata “tattein” yang berarti menempatkan. Secara etimologi berarti menempatkan bersama-sama kata-kata menjadi kelopok kata atau kalimat. Dalam linguistik sintaksis adalah ilmu mengenai prinsip dan peraturan untuk membuat kalimat dalam bahasa alami. Sintaksis adalah tata bahasa yang membahas hubungan antara kata dalam tuturan. Tata bahasa terdiri atas morfologi dan sintaksis. Morfologi itu menyangkut struktur gramatikal di dalam kata, dan sintaksis itu berurusan dengan tata bahasa diantara kata-kata di dalam tuturan.
Sintaksis adalah aturan dalam sistem pola kalimat dasar dalam bahasa. Tatanan sintaksis kata merupakan satuan kecil yang secara hierarkial menjadi komponen pembentuk satuan sintaksis yang lebih besar. Kata sebagai satuan sintaksis, yaitu dalam hubungannya dengan unsure-unsur pembentuk satuan sintaksis yang lebih besar.
Kajian sintaksis yang lebih besar meliputi :
1. Frasa
Frasa lazim di definisikan sebagai satuan gramatikal yang berupa gabungan kata yang bersifat nonpredikatif atau gabungan kata yang mengisi salah satu fungsi sintaksis di dalam kalimat. Berdasarkan jenis kata frasa terbagi menjadi :
2. Klausa
Klausa adalah satuan gramatikal yang terdiri dari predikat, baik disertai subjek, onjek, pelengkap dan keterangan. Klausa adalah sebuah konstruksi yang di dalamnya terdapat beberapa kata yang mengandung unsur predikatif.
3. Kalimat
Kalimat adalah satuan sintaksis yang disusun dari konstituen dasar yang biasanya berupa klausa, dilengkapi dengan konjungsi. Kalimat juga bisa diartikan sebagai satuan bahasa yang terdiri dari dua kata atau lebih yang mengandung satu pengertian dan mempunyai pola intonasi akhir.
Secara umum struktur sintaksis terdiri dari susunan subjek (S), predikat (P), objek (O), pelengkap (Pel.) dan keterangan (Ket.).
Contoh kalimat : Seorang pelajar sedang belajar di perpustakaan.
Kalimat di atas terdiri dari Subjek = seorang pelajar, Predikat = sedang belajar dan Keterangan = di perpustakaan.
Fungsi sintaksis dalam kalimat pada hakikatnya adalah ”tempat” atau ”laci” yang dapat diisi oleh bentuk bahasa tertentu. Tidak semua kalimat harus mengandung semua fungsi sintaksis itu. Unsur fungsi sintaksis yang harus ada dalam setiap kalimat adalah subjek dan predikat, sedangkan unsur lainnya, yaitu objek, pelengkap dan keterangan merupakan unsur penunjang dalam kalimat.
1. Subjek
Subjek merupakan pokok dalam sebuah kalimat dan pokok kalimat itu dijelaskan oleh predikat. Dalam sebuah kalimat hal terpenting yang tidak bisa dipisahkan adalah fungsi S dan P.
Contoh kalimat : Ayah bekerja.
Ayah sebagai S atau subjek sedangkan bekerja sebagai P atau predikat.
2. Predikat
Predikat merupakan unsur yang menjelaskan pokok kalimat atau subjek. Hubungan keduanya saling berkaitan.
Contoh kalimat lainnya : Ibu mencuci.
Ibu sebagai S dan mencuci sebagai P.
3. Objek
Objek berfungsi sebagai pengisi predikat dalam kalimat aktif. Objek dapat dikendalikan dengan melihat verba transitif pengisi predikat yang mendahuluinya.
Contoh kalimat :
- Ibu memasak ikan. Ibu sebagai S, memasak sebagai P dan ikan sebagai O.
- Ayah membaca koran. Ayah sebagai S, membaca sebagai P dan koran sebagai O.
- Adik bermain bola. S P O
- Kakak menyiram bunga. S P O
4. Pelengkap
Pelengkap adalah unsur kalimat yang berfungsi melengkapi informasi dan melengkapi struktur kalimat.
Contoh kalimat :
- Tika menjadi murid teladan. S P Pel.
- Ayah membelikan adik sepeda. S P O Pel.
5. Keterangan
Keterangan adalah unsur kalimat yang memberikan keterangan dan merupakan unsur tambahan dalam kalimat.
Contoh kalimat :
- Ibu pergi ke pasar. S P Ket.(tempat)
- Kakak membeli kue di toko. S P O Ket. (tempat)
- Adik membeli buku di Modern Jaya. S P O Ket. (tempat)
Mengenai harus munculnya sebuah Objek pada kalimat yang Predikatnya beberapa verba transitif, ternyata dalam bahasa Indonesia ada sejumlah verba transitif yang Obyeknya tidak perlu ada, yaitu verba yang secara simatik menyatakan ”kebiasaan” atau verba itu mengenai orang pertama tunggal atau orang banyak secara umum.
Anda juga bisa membaca mengenai Linguistik Sinkronik dan Diakronik.
Demikianlah ulasan mengenai sintaksis dalam linguistik secara singkat. Untuk masing-masing pembahasan yang lebih dalam akan kita bahas di kesempatan selanjutnya. Salam Nektarity.
Daftar Pustaka :
Linguistik mikro mengarahkan kajiannya pada struktur internal bahasa. Dalam linguistik mikro ada beberapa subdisiplin, diantaranya :
- Fonologi: menyelidiki tentang bunyi bahasa.
- Morfologi: menyelidiki tentang morfem.
- Sintaksis: menyelidiki tentang satuan-satuan kata.
- Semantik: menyelidiki makna bahasa.
- Leksikologi : menyelidiki leksikon atau kosakata.
- Sosiolinguistik : mempelajari bahasa dalam hubungan pemakaian di masyarakat.
- Psikolinguistik: mempelajari hubungan bahasa dengan perilaku dana kal budi manusia.
- Antropolinguistik : mempelajari hubungan bahasa dengan budaya.
- Filsafat bahasa : mempelajari kodrat hakiki dan kedudukan bahasa sebagai kegiatan manusia.
- Stilistika : mempelajari bahasa dalam karya sastra.
- Filologi : mempelajari bahasa, kebudayaan, pranata, dan sejarah suatu bangsa sebagaimana terdapat dalam bahan tertulis.
- Dialektologi : mempelajari batas-batas dialek dan bahasa dalam suatu wilayah.
Sintaksis Dalam Ilmu Linguistik
Kata sintaksis berasal dari bahasa Yunani yaitu “sun” yang berarti dengan, dan kata “tattein” yang berarti menempatkan. Secara etimologi berarti menempatkan bersama-sama kata-kata menjadi kelopok kata atau kalimat. Dalam linguistik sintaksis adalah ilmu mengenai prinsip dan peraturan untuk membuat kalimat dalam bahasa alami. Sintaksis adalah tata bahasa yang membahas hubungan antara kata dalam tuturan. Tata bahasa terdiri atas morfologi dan sintaksis. Morfologi itu menyangkut struktur gramatikal di dalam kata, dan sintaksis itu berurusan dengan tata bahasa diantara kata-kata di dalam tuturan.
Sintaksis adalah aturan dalam sistem pola kalimat dasar dalam bahasa. Tatanan sintaksis kata merupakan satuan kecil yang secara hierarkial menjadi komponen pembentuk satuan sintaksis yang lebih besar. Kata sebagai satuan sintaksis, yaitu dalam hubungannya dengan unsure-unsur pembentuk satuan sintaksis yang lebih besar.
Kajian sintaksis yang lebih besar meliputi :
1. Frasa
Frasa lazim di definisikan sebagai satuan gramatikal yang berupa gabungan kata yang bersifat nonpredikatif atau gabungan kata yang mengisi salah satu fungsi sintaksis di dalam kalimat. Berdasarkan jenis kata frasa terbagi menjadi :
2. Klausa
Klausa adalah satuan gramatikal yang terdiri dari predikat, baik disertai subjek, onjek, pelengkap dan keterangan. Klausa adalah sebuah konstruksi yang di dalamnya terdapat beberapa kata yang mengandung unsur predikatif.
3. Kalimat
Kalimat adalah satuan sintaksis yang disusun dari konstituen dasar yang biasanya berupa klausa, dilengkapi dengan konjungsi. Kalimat juga bisa diartikan sebagai satuan bahasa yang terdiri dari dua kata atau lebih yang mengandung satu pengertian dan mempunyai pola intonasi akhir.
Secara umum struktur sintaksis terdiri dari susunan subjek (S), predikat (P), objek (O), pelengkap (Pel.) dan keterangan (Ket.).
Contoh kalimat : Seorang pelajar sedang belajar di perpustakaan.
Kalimat di atas terdiri dari Subjek = seorang pelajar, Predikat = sedang belajar dan Keterangan = di perpustakaan.
Fungsi sintaksis dalam kalimat pada hakikatnya adalah ”tempat” atau ”laci” yang dapat diisi oleh bentuk bahasa tertentu. Tidak semua kalimat harus mengandung semua fungsi sintaksis itu. Unsur fungsi sintaksis yang harus ada dalam setiap kalimat adalah subjek dan predikat, sedangkan unsur lainnya, yaitu objek, pelengkap dan keterangan merupakan unsur penunjang dalam kalimat.
1. Subjek
Subjek merupakan pokok dalam sebuah kalimat dan pokok kalimat itu dijelaskan oleh predikat. Dalam sebuah kalimat hal terpenting yang tidak bisa dipisahkan adalah fungsi S dan P.
Contoh kalimat : Ayah bekerja.
Ayah sebagai S atau subjek sedangkan bekerja sebagai P atau predikat.
2. Predikat
Predikat merupakan unsur yang menjelaskan pokok kalimat atau subjek. Hubungan keduanya saling berkaitan.
Contoh kalimat lainnya : Ibu mencuci.
Ibu sebagai S dan mencuci sebagai P.
3. Objek
Objek berfungsi sebagai pengisi predikat dalam kalimat aktif. Objek dapat dikendalikan dengan melihat verba transitif pengisi predikat yang mendahuluinya.
Contoh kalimat :
- Ibu memasak ikan. Ibu sebagai S, memasak sebagai P dan ikan sebagai O.
- Ayah membaca koran. Ayah sebagai S, membaca sebagai P dan koran sebagai O.
- Adik bermain bola. S P O
- Kakak menyiram bunga. S P O
4. Pelengkap
Pelengkap adalah unsur kalimat yang berfungsi melengkapi informasi dan melengkapi struktur kalimat.
Contoh kalimat :
- Tika menjadi murid teladan. S P Pel.
- Ayah membelikan adik sepeda. S P O Pel.
5. Keterangan
Keterangan adalah unsur kalimat yang memberikan keterangan dan merupakan unsur tambahan dalam kalimat.
Contoh kalimat :
- Ibu pergi ke pasar. S P Ket.(tempat)
- Kakak membeli kue di toko. S P O Ket. (tempat)
- Adik membeli buku di Modern Jaya. S P O Ket. (tempat)
Mengenai harus munculnya sebuah Objek pada kalimat yang Predikatnya beberapa verba transitif, ternyata dalam bahasa Indonesia ada sejumlah verba transitif yang Obyeknya tidak perlu ada, yaitu verba yang secara simatik menyatakan ”kebiasaan” atau verba itu mengenai orang pertama tunggal atau orang banyak secara umum.
Anda juga bisa membaca mengenai Linguistik Sinkronik dan Diakronik.
Demikianlah ulasan mengenai sintaksis dalam linguistik secara singkat. Untuk masing-masing pembahasan yang lebih dalam akan kita bahas di kesempatan selanjutnya. Salam Nektarity.
Daftar Pustaka :
- Chaer, Abdul. 2003. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.
- Keraf, Gorys. 1984. Tata Bahasa Indonesia. Flores: Nusa Indah.
- Manaf, Ngusman Abdul, 2009. Sintaksis: Teori dan Terapannya dalam Bahasa Indonesia. Padang: Sukabina Press.
- Widjono HS. 2007. Bahasa Indonesia: Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi. Jakarta: Grasindo.
0 komentar:
Posting Komentar