Komunitas Penulis - Awal kemunculan sastra kontemporer sempat mengobrak-abrik sastra konvensional. Sastra kontemporer muncul sebagai reaksi terhadap sastra konvensional yang telah lama beku dan tidak kreatif lagi. Sastra kontemporer menyentuh pada semua lapisan jenis karya sastra, seperti puisi, cerpen, dan novel.
Sastra Kontemporer yang terlihat pada jenis karya sastra puisi misalnya, sangat berbeda jauh dari puis-puisi yang tercipta sebelumnya. Puisi kontemporer, ialah salah satu jenis puisi yang inkonrasional yang menyimpang dari pola karya sastra pada umumnya. Jenis Puisi Kontemporer hadir pada permulaan tahun tujuh puluhan hingga sekarang dan bentuknya menyimpang dari puisi-puisi sebelumnya, bahkan cara memahami maknanya pun berbeda
Tak ketinggalan pula dari jenis karya prosa, yaitu cerpen dan novel juga mengalami masa Sastra Kontemporer. Cerita pendek kontemporer adalah cerita pendek yang struktur ceritanya menyimpang atau bahkan bertentangan dengan konvensi yang ada. Novel Kontemporer merupakan novel yang hidup pada masa kini atau novel yang hidup pada waktu yang sama atau pun novel yang berusaha bergerak mendahului keadaan zamannya.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1988:786), sastra dituliskan sebagai;
(1)bahasa yang dipakai dalam kitab kitab;
(2) kesustraan yang jika dibandingkan dengan tulisan lainnya memiliki ciri keunggulan keaslian, keartistikan, keindahan di dalam isi dan ungkapannya; ragam sastra yang dikenal umum yaitu roman atau novel, cerita pendek, drama, epic dan lirik.
Sasta kontemporer adalah sastra masa kini, sastra sezaman, sastra dewasa ini. Dalam KBBI sastra kontemporer adalah sastra yang hidup pada masa kini atau sastra yang hidup dalam waktu yang sama dan sastra yang berusaha bergerak mendahului keadaan zamannya. Sastra kontemporer adalah karya sastra yang muncul sekitar tahun 70-an, bersifat eksperimental, memiliki sifat-sifat yang “menyimpang” dari konvensi-konvensi sastra yang berlaku biasa atau umum. Sastra kontemporer muncul sebagai reaksi terhadap sastra konvensional yang sudah beku dan tidak kreatif lagi.
Sastra kontemporer merambah pada seluruh jenis karya sastra, seperti novel, puisi, dan drama. Tokoh-tokoh sastra ini pada zamannya termasuk sastrawan mudah pada tahun 70-an. Munculnya sastra kontemporer merupakan reaksi terhadap sastra konvensional yang dianggap telah mendominasi eksistensi karya sastra. Bahkan sastrawan mudah merasa “sumpeg” dengan karya sastra yang telah ada karena merasa terbelenggu daya kreasinya.
Sastra kontemporer juga bisa dikatakan sastra mutakhir karena pada masa itu sastra ini dianggap sebagai ujung dari penciptaan karya sastra pada masanya dan juga bias dibilang sastra moderen seiring periode waktu tetapi antara sastra moderen dan mutaakhir bukan hanya sebatas periode waktu tetapi juga karena pola pikir seorang pengarang yang memiliki pola pemikiran yang lain dari pada pengarang lain pada masanya yang berarti sebuah kemajuan berfikir untuk menciptakan karya sastra.
Puisi kontemporer dipandangkan dengan puisi inkonvensional, puisi masa kini, puisi mutakhir. Puisi kontemporer adalah puisi Indonesia yang lahir di dalam waktu tertentu yang berbentuk dan bergaya tidak mengikuti kaiudah kaidah puisi lama pada umumnya, dan masih memiliki ciri-ciri nilai estetika yang berbeda dengan puisi puisi sebelumnya atau pada umumnya. Lebih jauh boleh dikatakan bahwa puisi kontemporer seringkali memakai kata-kata yang kurang memperhatikan santun bahasa,memakai kata-kata makian kasar,ejekan,dan lain-lain. Pemakaian kata-kata simbolik atau lambing intuisi,gaya bahasa, irama, dan sebagainya dianggapnya tidak begitu penting lagi.
Ciri ciri puisi kontemporer :
a. Puisi yang sama sekali menolak kata sebagai media ekspresinya.
b. Puisi yang bertumpu pada simbol symbol nonkata, dan menampilkan kata seminimal mungkin sebagai intinya.
c. Puisi yang bebas memasukkan unsure unsure bahasa asing atau bahasa daerah.
d. Puisi yang memakai kata kata supra, kata kata konvensional yang dijungkirbalikkan dan belum dikenal masyarakat umum.
e. Puisi yang menggarap tipografi secara cermat sebagai bagian dari daya atau alat ekspresinya.
f. Puisi yang berpijak pada bahasa inkonvensonal tetapi diberi tenaga baru dengan cara menciptakan idiom idiom baru.
Cerita pendek kontemporer mulai berkembang pada tahun 1970-an. Pada masa itu pertumbuhan kreatifitas yang luar biasa terjadi dalam penulisan cerita pendek. Cerita pendek kontemporer adalah cerita pendek yang struktur ceritanya menyimpang atau bahkan bertentangan dengan konvensi yang ada.
Di dalam Laut Biru Langit Biru: Bunga Rampai Sastra Indonesia Mutakhir, Rosidi menuliskan dan menjelaskan tentang cerita pendek Indonesia kontemporer atau mutakhir. Ia mengemukakan bahwa cerita pendek Indonesia kontemporer adalah cerita cerita pendek yang mengabaikan alur cerita, logika bahkan tema yang menghanyutkan diri kepada gaya yang menyebabkan pembaca terpukau untuk membacanya sampai habis tak peduli apakah kisahnya sendiri masuk akal atau tidak. Batas antara kenyataan dan impian tidak jelas lagi dan cerita menjadi rentetan imaji yang temple menempel, bukan sambung menyambung maka kelihatannya menjadi semacam mosaik
Berikut ini ciri ciri cerpen kontemporer :
Novel kontemporer muncul karena dilatar belakangi oleh adanya suatu pergeseran nilai kehidupan secara menyuluruh. Persoalan kehidupan merupakan semangat munculnya sastra atau novel kontemporer. Novel kontemporer diistilahkan sebagai novel inkonvensional. Istilah lainnya yang sering digunakan adalah istilah novel mutakhir atau novel masa kini atau novel dewasa ini. Novel inkonvensional lawan dari novel konvensional.
Pengertian novel kontemporer secara sederhana adalah :
Pengertian novel kontemporer secara luas yaitu :
Dari pengertian diatas dapat dikatakan bahwa pengertian novel Indonesia kontemporer adalah novel Indonesia yang bentuknya menyimpang dari sistem penulisan fiksi di Indonesia selama ini dan yang menggarap masalah fisik dan batin manusia Indonesia dengan pola yang aneh tetapi dengan suasana dan imaja yang sangat menakjubkan.
Ciri-ciri Novel Indonesia Kontemporer, antara lain:
a. Antitokoh
b. Antialur
c. Bersuasana misteri atau gaib
d. Cenderung mengungkapkan transedental, sufistik.
e. Cenderung kembali ke tradisi lama atau warna lokal
Demikian mengenai Karya Sastra Kontemporer, semoga bermanfaat.
Salam Nektarity
DAFTAR PUSTAKA
Ambarita, Biner. 2009. Berbagai Pendekatan Dalam Pengajaran Bahasa Dan Sastra Indonesia. Bandung; Alvabeta, CV
Purba, Antilan. 2001. Sastra Indonesia Kontemporer. Medan; USU Press.
Sastra Kontemporer yang terlihat pada jenis karya sastra puisi misalnya, sangat berbeda jauh dari puis-puisi yang tercipta sebelumnya. Puisi kontemporer, ialah salah satu jenis puisi yang inkonrasional yang menyimpang dari pola karya sastra pada umumnya. Jenis Puisi Kontemporer hadir pada permulaan tahun tujuh puluhan hingga sekarang dan bentuknya menyimpang dari puisi-puisi sebelumnya, bahkan cara memahami maknanya pun berbeda
Tak ketinggalan pula dari jenis karya prosa, yaitu cerpen dan novel juga mengalami masa Sastra Kontemporer. Cerita pendek kontemporer adalah cerita pendek yang struktur ceritanya menyimpang atau bahkan bertentangan dengan konvensi yang ada. Novel Kontemporer merupakan novel yang hidup pada masa kini atau novel yang hidup pada waktu yang sama atau pun novel yang berusaha bergerak mendahului keadaan zamannya.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1988:786), sastra dituliskan sebagai;
(1)bahasa yang dipakai dalam kitab kitab;
(2) kesustraan yang jika dibandingkan dengan tulisan lainnya memiliki ciri keunggulan keaslian, keartistikan, keindahan di dalam isi dan ungkapannya; ragam sastra yang dikenal umum yaitu roman atau novel, cerita pendek, drama, epic dan lirik.
Sasta kontemporer adalah sastra masa kini, sastra sezaman, sastra dewasa ini. Dalam KBBI sastra kontemporer adalah sastra yang hidup pada masa kini atau sastra yang hidup dalam waktu yang sama dan sastra yang berusaha bergerak mendahului keadaan zamannya. Sastra kontemporer adalah karya sastra yang muncul sekitar tahun 70-an, bersifat eksperimental, memiliki sifat-sifat yang “menyimpang” dari konvensi-konvensi sastra yang berlaku biasa atau umum. Sastra kontemporer muncul sebagai reaksi terhadap sastra konvensional yang sudah beku dan tidak kreatif lagi.
Sastra kontemporer merambah pada seluruh jenis karya sastra, seperti novel, puisi, dan drama. Tokoh-tokoh sastra ini pada zamannya termasuk sastrawan mudah pada tahun 70-an. Munculnya sastra kontemporer merupakan reaksi terhadap sastra konvensional yang dianggap telah mendominasi eksistensi karya sastra. Bahkan sastrawan mudah merasa “sumpeg” dengan karya sastra yang telah ada karena merasa terbelenggu daya kreasinya.
Sastra kontemporer juga bisa dikatakan sastra mutakhir karena pada masa itu sastra ini dianggap sebagai ujung dari penciptaan karya sastra pada masanya dan juga bias dibilang sastra moderen seiring periode waktu tetapi antara sastra moderen dan mutaakhir bukan hanya sebatas periode waktu tetapi juga karena pola pikir seorang pengarang yang memiliki pola pemikiran yang lain dari pada pengarang lain pada masanya yang berarti sebuah kemajuan berfikir untuk menciptakan karya sastra.
Puisi Kontemporer
Puisi kontemporer dipandangkan dengan puisi inkonvensional, puisi masa kini, puisi mutakhir. Puisi kontemporer adalah puisi Indonesia yang lahir di dalam waktu tertentu yang berbentuk dan bergaya tidak mengikuti kaiudah kaidah puisi lama pada umumnya, dan masih memiliki ciri-ciri nilai estetika yang berbeda dengan puisi puisi sebelumnya atau pada umumnya. Lebih jauh boleh dikatakan bahwa puisi kontemporer seringkali memakai kata-kata yang kurang memperhatikan santun bahasa,memakai kata-kata makian kasar,ejekan,dan lain-lain. Pemakaian kata-kata simbolik atau lambing intuisi,gaya bahasa, irama, dan sebagainya dianggapnya tidak begitu penting lagi.
Ciri ciri puisi kontemporer :
a. Puisi yang sama sekali menolak kata sebagai media ekspresinya.
b. Puisi yang bertumpu pada simbol symbol nonkata, dan menampilkan kata seminimal mungkin sebagai intinya.
c. Puisi yang bebas memasukkan unsure unsure bahasa asing atau bahasa daerah.
d. Puisi yang memakai kata kata supra, kata kata konvensional yang dijungkirbalikkan dan belum dikenal masyarakat umum.
e. Puisi yang menggarap tipografi secara cermat sebagai bagian dari daya atau alat ekspresinya.
f. Puisi yang berpijak pada bahasa inkonvensonal tetapi diberi tenaga baru dengan cara menciptakan idiom idiom baru.
Cerita Pendek Kontemporer
Cerita pendek kontemporer mulai berkembang pada tahun 1970-an. Pada masa itu pertumbuhan kreatifitas yang luar biasa terjadi dalam penulisan cerita pendek. Cerita pendek kontemporer adalah cerita pendek yang struktur ceritanya menyimpang atau bahkan bertentangan dengan konvensi yang ada.
Di dalam Laut Biru Langit Biru: Bunga Rampai Sastra Indonesia Mutakhir, Rosidi menuliskan dan menjelaskan tentang cerita pendek Indonesia kontemporer atau mutakhir. Ia mengemukakan bahwa cerita pendek Indonesia kontemporer adalah cerita cerita pendek yang mengabaikan alur cerita, logika bahkan tema yang menghanyutkan diri kepada gaya yang menyebabkan pembaca terpukau untuk membacanya sampai habis tak peduli apakah kisahnya sendiri masuk akal atau tidak. Batas antara kenyataan dan impian tidak jelas lagi dan cerita menjadi rentetan imaji yang temple menempel, bukan sambung menyambung maka kelihatannya menjadi semacam mosaik
Berikut ini ciri ciri cerpen kontemporer :
- a. Cerita Indonesia kontemporer berciri antilogika, berarti cerita yang disajikan dengan cara yang tidak lazim dan berbeda dengan cerita pendek yang biasa atau konvensional, oleh karena itu cerita pendek kontemporer sering disebut cerita pendek inkonvensional.
- b. Cerita pendek Indonesia kontemporer mengabaikan plot atau alur cerita, kalau cerita pendek konvensional memiliki plot seperti pembukaan – klimaks – antiklimaks – penutup, maka cerita pendek inkonvensional memiliki alur yang semrawut.
- c. Cerita pendek Indonesia kontemporer bercirikan serba aneh karena berbagai karakteristiknya seperti alur dan peristiwanya serba tidak jelas, tidak menentu, tidak logis menurut ukuran logika sehari hari.
- d. Cerita pendek Indonesia kontemporer berciri antitokoh, atau tokohnya jelas atau tidak jelas bukan persoalan.
Baca Juga Perbedaan Cerpen Kontemporer dan Non Kontemporer
Novel Kontemporer
Novel kontemporer muncul karena dilatar belakangi oleh adanya suatu pergeseran nilai kehidupan secara menyuluruh. Persoalan kehidupan merupakan semangat munculnya sastra atau novel kontemporer. Novel kontemporer diistilahkan sebagai novel inkonvensional. Istilah lainnya yang sering digunakan adalah istilah novel mutakhir atau novel masa kini atau novel dewasa ini. Novel inkonvensional lawan dari novel konvensional.
Pengertian novel kontemporer secara sederhana adalah :
- Novel yang hidup pada masa kini atau novel yang hidup pada waktu yang sama.
- Novel yang berusaha bergerak mendahului keadaan zamannya.
Pengertian novel kontemporer secara luas yaitu :
- Novel yang menyimpang dari semua sistem penulisan fiksi yang ada selama ini atau yang bersifat konvensional.
- Novel yang menggarap masalah fiksi dan batin dengan pola yang aneh tetapi suasana dan imaji yang sangat menakjubkan.
Dari pengertian diatas dapat dikatakan bahwa pengertian novel Indonesia kontemporer adalah novel Indonesia yang bentuknya menyimpang dari sistem penulisan fiksi di Indonesia selama ini dan yang menggarap masalah fisik dan batin manusia Indonesia dengan pola yang aneh tetapi dengan suasana dan imaja yang sangat menakjubkan.
Ciri-ciri Novel Indonesia Kontemporer, antara lain:
a. Antitokoh
b. Antialur
c. Bersuasana misteri atau gaib
d. Cenderung mengungkapkan transedental, sufistik.
e. Cenderung kembali ke tradisi lama atau warna lokal
Demikian mengenai Karya Sastra Kontemporer, semoga bermanfaat.
Salam Nektarity
Baca Juga Macam-macam Metode Kritik Sastra
DAFTAR PUSTAKA
Ambarita, Biner. 2009. Berbagai Pendekatan Dalam Pengajaran Bahasa Dan Sastra Indonesia. Bandung; Alvabeta, CV
Purba, Antilan. 2001. Sastra Indonesia Kontemporer. Medan; USU Press.
2 komentar:
kak Ali, apa ada referensi contohnya, kak? Saya penasaran sekali, :D
bisa lihat di http://www.rumpunnektar.com/2013/11/perbandingan-cerpen-kontemporer-dan-non.html :)
Posting Komentar