Komunitas Penulis - Aliran sastra pada dasarnya berupaya menggambarkan prinsip (pandangan
hidup, politik, dll) yang dianut sastrawan dalam menghasilkan karya
sastra. Dengan kata lain, aliran sangat erat hubungannya dengan
sikap/jiwa pengarang dan objek yang dikemukakan dalam karangannya. Istilah-istilah naturalis, materialis, dan idealis, adalah istilah-istilah yang digunakan di kalangan ilmu filsafat sebagai suatu paham, pandangan, atau falsafah hidup yang akhirnya di kalangan ilmu sastra merupakan aliran yang dianut seseorang dalam menghasilkan karyanya.
Aliran dalam karya sastra biasanya terlihat pada periode tertentu. Setiap periode sastra biasanya ditandai oleh aliran yang dianut para pengarang pada masa itu. Bahkan unsur aliran yang menjadi mode pada periode tertentu merupakan ciri khas karya sastra yang berada pada masa tersebut. Aliran-aliran yang terdapat di dalam karya sastra tidak dapat dicap sepenuhnya kepada seorang pengarang. Sutan Takdir Alisyahbana, misalnya dalam karyanya ia idealis tetapi juga romantis, sehingga ia juga dikenal sebagai seorang yang beraliran romantis-idealis. Dalam aliran idealisme terdapat aliran romantisme, simbolisme, ekspresionisme, mistisisme, dan surealisme. Sedangkan yang termasuk ke dalam aliran materialisme ialah aliran realisme, naturalisme, impresionisme, serta determinisme. Aliran lain yang berpandangan ke arah manusia sebagai pribadi yang unik dikenal sebagai aliran eksistensialisme.
Pada prinsipnya, aliran sastra dibedakan menjadi dua bagian besar,yaitu:
1. Aliran Sastra idealisme
2. Aliran Sastra materialisme
Ada juga pendapat yang mengatakan pembagian atas :
1. Aliran Ekspresionis
2. Aliran Impresionis
Nah sementara kita akan jelaskan poin yang pertama, tetapi nanti bisa kita simpulkan bahwa sebenarnya sama karena dalam aliran idealisme jenisnya akan muncul ekspresionis, begitu juga sebaliknya, jika yang menggunakan pendapat Ekspresionis akan muncul jenis Idealisme. Jadi terserah mau pakai yang mana.
Idealisme merupakan aliran romantik yang bertolak dari cita-cita yang dianut oleh penulisnya.
Menurut aliran ini, segala sesuatu yang terlihat di alam ini hanyalah merupakan bayangan dari bayangan abadi yang tidak terduga oleh pikiran manusia. Aliran idealisme ini dapat dibagi menjadi 5, diantaranya:
(a) romantisisme
(b) simbolik
(c) mistisisme
(d) surealisme
(e) ekspresionisme
A. Romantisisme adalah aliran karya sastra yang sangat mengutamakan perasaan, sehingga objek yang dikemukakan tidak lagi asli, tetapi telah bertambah dengan unsur perasaan si pengarang. Aliran ini dicirikan oleh minat pada alam dan cara hidup yang sederhana, minat pada pemandangan alam, perhatian pada kepercayaan asli, penekanan pada kespontanan dalam pikiran, tindakan, serta pengungkapan pikiran. Pengikut aliran ini menganggap imajinasi lebih penting daripada aturan formal dan fakta. Aliran ini kadang-kadang berpadu dengan aliran idealisme dan realisme sehingga timbul aliran romantik idealisme, dan romantik realisme.
Romantik idealisme adalah aliran kesusastraan yang mengutamakan perasaan yang melambung tinggi ke dalam fantasi dan cita-cita. Hasil sastra Angkatan Pujangga Baru umumnya termasuk aliran ini. Sementara romantik realism mengutamakan perasaan yang bertolak dari kenyataan (contoh: puisi-puisi Chairil Anwar dan Asrul Sani).
B. Simbolik adalah aliran yang muncul sebagai reaksi atas realisme dan naturalisme. Pengarang berupaya menampilkan pengalaman batin secara simbolik. Dunia yang secara indrawi dapat kita cerap menunjukkan suatu dunia rohani yang tersembunyi di belakang dunia indrawi. Aliran ini selalu menggunakan simbol atau perlambang hewan atau tumbuhan sebagai pelaku dalam cerita.
C. Mistisisme adalah aliran kesusastraan yang bersifat melukiskan hubungan manusia dengan Tuhan. Mistisisme selalu memaparkan keharuan dan kekaguman si penulis terhadap keagungan Maha Pencipta. Contoh karya sastra yang beraliran ini adalah sebagaian besar karya Amir Hamzah, Bahrum Rangkuti, dan J.E.Tatengkeng.
D. Surealisme adalah aliran karya sastra yang melukiskan berbagai objek dan tanggapan secara serentak. Karya sastra bercorak surealis umumnya susah dipahami karena gaya pengucapannya yang melompat-lompat dan kadang terasa agak kacau. Contoh karya sastra aliran ini misalnya Radio Masyarakat karya Rosihan Anwar, Merahnya Merah karya Iwan Simatupang, dan Tumbang karya Trisno Sumardjo.
E. Ekspresionisme adalah aliran karya sastra yang merasakan apa yang bergejolak dalam jiwanya. Pengarang ekspresionisme menyatakan perasaan cintanya, bencinya, rasa kemanusiaannya, rasa ketuhanannya yang tersimpan di dalam dadanya. Baginya, alam hanyalah alat untuk menyatakan pengertian yang lebih tentang manusia yang hidup. Pernyataan jiwa sendiri ini terutama dinyatakan dengan bentuk puisi karena puisi adalah alat utama pujangga sastra untuk melukiskan perasaannya. Sajak-sajak Chairil Anwar kebanyakan ekspresionistik sifatnya.
Aliran ini juga memunculkan aliran seperti aliran Psikologisme,
Materialisme berkeyakinan bahwa segala sesuatu yang bersifat kenyataan dapat diselidiki dengan akal manusia. Dalam kesusastraan, aliran ini dapat dibedakan atas
(1) realisme
(2) Naturalisme
(3) impresionisme
A. Realisme adalah aliran karya sastra yang berusaha menggambarkan/memaparkan/ menceritakan sesuatu sebagaimana kenyataannya. Aliran ini umumnya lebih objektif memandang segala sesuatu (tanpa mengikutsertakan perasaan). Sebagaimana kita tahu, Plato dalam teori mimetiknya pernah menyatakan bahwa sastra adalah tiruan kenyataan/ realitas.
Berangkat dari inilah kemudian berkembang aliran-aliran, seperti: naturalisme, dan determinisme.
Realisme sosialis adalah aliran karya sastra secara realis yang digunakan pengarang untuk mencapai cita-cita perjuangan sosialis. Penjelasan lengkap bisa lihat di Teori Realisme Sosial
Ada tiga paham yang berkembang dari aliran realisme
(1) saintisme (hanya sains yang dapat menghasilkan pengetahuan yang benar),
(2) positivisme ( menolak metafisika, hanya pancaindra kita berpijak pada kenyataan)
(3) determinisme (segala sesuatu sudah ditentukan oleh sebab musabab tertentu).
B. Naturalisme adalah aliran karya sastra yang ingin menggambarkan realitas secara jujur bahkan cenderung berlebihan dan terkesan jorok. Aliran ini berkembang dari realisme.
C. Impresionisme adalah aliran kesusastraan yang memusatkan perhatian pada apa yang terjadi dalam batin tokoh utama. Impresionisme lebih mengutamakan pemberian kesan/pengaruh kepada perasaan daripada kenyataan atau keadaan yang sebenarnya.
Aliran ini memunculkan perkembangan aliran yang disebut Aliran Neo-Naturalisme yang melukiskan kehidupan secara objektif, baik segi positif maupun negatif. Tetapi biasanya lebih menonjolkan hal-hal yang baik.
Lalu bagaimana dan dimana posisi aliran lainnya, seperti Absurdisme, Melankholisme, Eksistensialisme, Ironisme, Nihilisme, Determinisme, Heroisme, Religiusme, Transendentalisme, Satirisme, Lokalisme, Didaiktikisme, ekpresivisme, Avatisme, Eksistensialisme, Popularisme, Tragisme, Ironis-sarkasme, dan Futurisme? Kapan-kapan kita kupas lebih lanjut, jangan lupa Bookmark situs ini.
Demikian penjelasan mengenai Aliran-aliran dalam Sastra. Semoga bisa memberikan pencerahan, bila ada kesalahan atau kekurangan mohon untuk dikoreksi. Salam Nektarity
Aliran dalam karya sastra biasanya terlihat pada periode tertentu. Setiap periode sastra biasanya ditandai oleh aliran yang dianut para pengarang pada masa itu. Bahkan unsur aliran yang menjadi mode pada periode tertentu merupakan ciri khas karya sastra yang berada pada masa tersebut. Aliran-aliran yang terdapat di dalam karya sastra tidak dapat dicap sepenuhnya kepada seorang pengarang. Sutan Takdir Alisyahbana, misalnya dalam karyanya ia idealis tetapi juga romantis, sehingga ia juga dikenal sebagai seorang yang beraliran romantis-idealis. Dalam aliran idealisme terdapat aliran romantisme, simbolisme, ekspresionisme, mistisisme, dan surealisme. Sedangkan yang termasuk ke dalam aliran materialisme ialah aliran realisme, naturalisme, impresionisme, serta determinisme. Aliran lain yang berpandangan ke arah manusia sebagai pribadi yang unik dikenal sebagai aliran eksistensialisme.
Aliran-aliran Dalam Karya Sastra
Pada prinsipnya, aliran sastra dibedakan menjadi dua bagian besar,yaitu:
1. Aliran Sastra idealisme
2. Aliran Sastra materialisme
Ada juga pendapat yang mengatakan pembagian atas :
1. Aliran Ekspresionis
2. Aliran Impresionis
Nah sementara kita akan jelaskan poin yang pertama, tetapi nanti bisa kita simpulkan bahwa sebenarnya sama karena dalam aliran idealisme jenisnya akan muncul ekspresionis, begitu juga sebaliknya, jika yang menggunakan pendapat Ekspresionis akan muncul jenis Idealisme. Jadi terserah mau pakai yang mana.
Jenis-jenis Aliran Sastra Idealisme
Idealisme merupakan aliran romantik yang bertolak dari cita-cita yang dianut oleh penulisnya.
Menurut aliran ini, segala sesuatu yang terlihat di alam ini hanyalah merupakan bayangan dari bayangan abadi yang tidak terduga oleh pikiran manusia. Aliran idealisme ini dapat dibagi menjadi 5, diantaranya:
(a) romantisisme
(b) simbolik
(c) mistisisme
(d) surealisme
(e) ekspresionisme
A. Romantisisme adalah aliran karya sastra yang sangat mengutamakan perasaan, sehingga objek yang dikemukakan tidak lagi asli, tetapi telah bertambah dengan unsur perasaan si pengarang. Aliran ini dicirikan oleh minat pada alam dan cara hidup yang sederhana, minat pada pemandangan alam, perhatian pada kepercayaan asli, penekanan pada kespontanan dalam pikiran, tindakan, serta pengungkapan pikiran. Pengikut aliran ini menganggap imajinasi lebih penting daripada aturan formal dan fakta. Aliran ini kadang-kadang berpadu dengan aliran idealisme dan realisme sehingga timbul aliran romantik idealisme, dan romantik realisme.
Romantik idealisme adalah aliran kesusastraan yang mengutamakan perasaan yang melambung tinggi ke dalam fantasi dan cita-cita. Hasil sastra Angkatan Pujangga Baru umumnya termasuk aliran ini. Sementara romantik realism mengutamakan perasaan yang bertolak dari kenyataan (contoh: puisi-puisi Chairil Anwar dan Asrul Sani).
Aliran romantisme mengutamakan rasa, sebagai lawan aliran realisme. Pengarang romantis mengawan ke alam khayal, lukisannya indah membawa pembaca kea lam mimpi. Yang dilukiskannya mungkin saja terjadi, tetapi semua dilukiskan dengan mengutamakan keharuan rasa para pembaca. Bila seseorang berada dalam keadaan gembira, maka suasana sekitarnya harus pula memperlihatkan suasana yang serba gembira, hidup, berseri-seri. Demikian juga sebaliknya. Kata-katanya pilihan dengan perbandingan-perbandingan yang muluk-muluk.Romantisme Idealis, aliran yang didasarkan pada ide pengarang semata-mata. Pengarang memandang ke masa yang dapat memberikan bahagia kepadanya atau kepada nusa dan bangsanya. Seolah-olah pengarang seorang juru ramal yang merasa bahwa ramalannya (fantasinya) pasti atau sekurang-kurangnya mungkin terjadi. Aliran kesusastraan yang mengutamakan perasaan yang melambung tinggi ke dalam fantasi dan cita-cita.
B. Simbolik adalah aliran yang muncul sebagai reaksi atas realisme dan naturalisme. Pengarang berupaya menampilkan pengalaman batin secara simbolik. Dunia yang secara indrawi dapat kita cerap menunjukkan suatu dunia rohani yang tersembunyi di belakang dunia indrawi. Aliran ini selalu menggunakan simbol atau perlambang hewan atau tumbuhan sebagai pelaku dalam cerita.
C. Mistisisme adalah aliran kesusastraan yang bersifat melukiskan hubungan manusia dengan Tuhan. Mistisisme selalu memaparkan keharuan dan kekaguman si penulis terhadap keagungan Maha Pencipta. Contoh karya sastra yang beraliran ini adalah sebagaian besar karya Amir Hamzah, Bahrum Rangkuti, dan J.E.Tatengkeng.
D. Surealisme adalah aliran karya sastra yang melukiskan berbagai objek dan tanggapan secara serentak. Karya sastra bercorak surealis umumnya susah dipahami karena gaya pengucapannya yang melompat-lompat dan kadang terasa agak kacau. Contoh karya sastra aliran ini misalnya Radio Masyarakat karya Rosihan Anwar, Merahnya Merah karya Iwan Simatupang, dan Tumbang karya Trisno Sumardjo.
E. Ekspresionisme adalah aliran karya sastra yang merasakan apa yang bergejolak dalam jiwanya. Pengarang ekspresionisme menyatakan perasaan cintanya, bencinya, rasa kemanusiaannya, rasa ketuhanannya yang tersimpan di dalam dadanya. Baginya, alam hanyalah alat untuk menyatakan pengertian yang lebih tentang manusia yang hidup. Pernyataan jiwa sendiri ini terutama dinyatakan dengan bentuk puisi karena puisi adalah alat utama pujangga sastra untuk melukiskan perasaannya. Sajak-sajak Chairil Anwar kebanyakan ekspresionistik sifatnya.
Aliran ini juga memunculkan aliran seperti aliran Psikologisme,
Jenis-jenis Aliran Sastra Materialisme
Materialisme berkeyakinan bahwa segala sesuatu yang bersifat kenyataan dapat diselidiki dengan akal manusia. Dalam kesusastraan, aliran ini dapat dibedakan atas
(1) realisme
(2) Naturalisme
(3) impresionisme
A. Realisme adalah aliran karya sastra yang berusaha menggambarkan/memaparkan/ menceritakan sesuatu sebagaimana kenyataannya. Aliran ini umumnya lebih objektif memandang segala sesuatu (tanpa mengikutsertakan perasaan). Sebagaimana kita tahu, Plato dalam teori mimetiknya pernah menyatakan bahwa sastra adalah tiruan kenyataan/ realitas.
Berangkat dari inilah kemudian berkembang aliran-aliran, seperti: naturalisme, dan determinisme.
Realisme sosialis adalah aliran karya sastra secara realis yang digunakan pengarang untuk mencapai cita-cita perjuangan sosialis. Penjelasan lengkap bisa lihat di Teori Realisme Sosial
Ada tiga paham yang berkembang dari aliran realisme
(1) saintisme (hanya sains yang dapat menghasilkan pengetahuan yang benar),
(2) positivisme ( menolak metafisika, hanya pancaindra kita berpijak pada kenyataan)
(3) determinisme (segala sesuatu sudah ditentukan oleh sebab musabab tertentu).
B. Naturalisme adalah aliran karya sastra yang ingin menggambarkan realitas secara jujur bahkan cenderung berlebihan dan terkesan jorok. Aliran ini berkembang dari realisme.
C. Impresionisme adalah aliran kesusastraan yang memusatkan perhatian pada apa yang terjadi dalam batin tokoh utama. Impresionisme lebih mengutamakan pemberian kesan/pengaruh kepada perasaan daripada kenyataan atau keadaan yang sebenarnya.
Aliran ini memunculkan perkembangan aliran yang disebut Aliran Neo-Naturalisme yang melukiskan kehidupan secara objektif, baik segi positif maupun negatif. Tetapi biasanya lebih menonjolkan hal-hal yang baik.
Lalu bagaimana dan dimana posisi aliran lainnya, seperti Absurdisme, Melankholisme, Eksistensialisme, Ironisme, Nihilisme, Determinisme, Heroisme, Religiusme, Transendentalisme, Satirisme, Lokalisme, Didaiktikisme, ekpresivisme, Avatisme, Eksistensialisme, Popularisme, Tragisme, Ironis-sarkasme, dan Futurisme? Kapan-kapan kita kupas lebih lanjut, jangan lupa Bookmark situs ini.
Lihat Juga Macam-macam Kritik Sastra
Demikian penjelasan mengenai Aliran-aliran dalam Sastra. Semoga bisa memberikan pencerahan, bila ada kesalahan atau kekurangan mohon untuk dikoreksi. Salam Nektarity
0 komentar:
Posting Komentar